Minggu, 19 Desember 2010

Nadir Ku

Ilir dalam riuh...
Aku bosan dengan romanmu
Aku jengah dengan suaramu
Jika cinta saja dapat bertemu pada masanya jemu
Maka kali ini kau telah membuatku berada pada titik bosan melihatmu
Mendengar suaramu,
Memperhatiakan gelagatmu,
Bahakan samapai mencium bau tubuhmu
Aku bosan
Bosan yang teramat sangat
Melibihi atas bosan dan bencimu terhadapku

Jumat, 26 November 2010

Ini Urusan Hati

"Dalamnya laut dapat di duga, Hati orang siapa tahu?"

Kutipan peribahasa ini benar adanya. Ketika kita hanya bisa menghalalkan ritual curiga, maka ini lah yang terjadi adanya.
Pernah sebuah tragedi mengharuskan seorang manusia berbohong, berbohong tentang perasaan hatinya.
Namun hal itu dianggap oke oke sajah....
yah....(PARAH)

Selasa, 23 November 2010

TIDAK ADA KOMA

INI SOAL HATI
HANYA ENGKAU DAN TUHAN YANG DAPAT MENGENDALIKANNYA
BERDO'ALAH....!
MINTALAH PADA TUHANMU
AGAR KAU TAK MEMILIKI BERMACAM-MACAM PERASAAN YANG ANEH
INGATLAH....!
TUHAN MUNGKIN TIDAK SUKA PADA HAMBANYA YANG "BODOH"

JANGAN PUNGKIRI...
KAU TENGAH MENGARUNGI DUNIA BODOHMU KAWAN...
LAKUKAN SESUAI ILMU YANG TELAH KAU MILIKI, MESKI HANYA SEKEDAR
SEMOGA ITU CUKUP UNTUK MENITI TANGGA MENUJU SYURGA
BUKAN HAL YANG SEMU...
NAMUN PASTI YANG KAU LAKU..
BODOH...!
LARILAH...!
DUNIA TENGAH MENUNGGUMU DALAM KONDISI SIAGA
TIDAK PERLU CENGENG
TUHAN SANGAT KAYA
JANGAN TAKUT MATI KARENANYA
KARENA TUHAN MAHA SEGALANYA
MINTALAH PADANYA
BAHKAN SOAL HATI
KARNA TUHAN SANGATLAH LUAS
MUNGKIN IA AKAN BERBAIK DAN MEMBERIKANA SETITIK BAHAGIA DI HATIMU
INI BUKAN SEMU..
INI ADALAH HIDUP YANG TENGAH KAU LAKU...

Minggu, 21 November 2010

Pendar

Seketika kau dapati dirimu telah berbeda
Dalam sadar kau bahkan kehilangan daya
Dengan bersorak kau berlari bertelanjang kaki
Seperti bumi tak memiliki kendali

Setiap nafas yang kau hirup
Bahkan suara nyaring yang kau teriakan
Semua  dapat kau dapatkan
Dengan mudah tanpa sadar

Dan ketika matahari mulai tinggi
Peluh bercucur dari dahi
Tapi kau tetap tak sadar

Sampai akhirnya Tuhan pun geli
Dan mulai menjentikkan jari
Memulai untuk beraksi
Agar kau sadari
Hidup ini perlu kendali

Jumat, 12 November 2010

Devoted To You

Untukmu bidadariku
Untukmu Cahaya Pelindung Hatiku..
Engkau yang telah menjadi bagian dari tulang rusukku..
Yang begitu kuat dapat menjaga hati dan emosiku,
Yang akan mudah aku rangkul dan peluk, dalam tawa dan tangismu.
Tetaplah menjaga hijabmu, hijabku.
Sampai tiba masanya nanti kita dapat mengukir hari bergenggaman..

Untukmu pelitaku,
Untukmu yang mulai ku rindu..
Untukmu yang ku cintai karena akhlakmu..
Tetaplah menjadi dirimu,
Yang penuh kasih tanpa pamrih...

Untukmu yang kini mulai sulit ku ungkapkan dengan kata,
Untukmu yang begitu indah,,..
Percayakan padaku sebagian hidupmu,
Agar aku dapat menjalankan tugasku sebagai imammu..
Agar aku dapat bersanding denganmu,
Di telaga Syurga bersama dengan kekasih Allah..

Untukmu yang tak pernah lekam oleh waktu,.
Betapa aku mencitaimu karena Allah..
Karena engkau adalah madrasah bagi anak-anakku..
Untukmu,,,.. yang tak pernah lelah mengingatkanku.
Untukmu kekasih hatiku....

Maaf Aku Bosan

Bosan tak henti menderaku.
Ah ini tidak lebay, sungguh,,,...
Aku merasa berada di titik sudut yang sama.
Selalu sama, bahkan hampir kulupakan bahwa semua ini adalah sama.
Dimana perasaan hati yang terlampau meliputi, dan semua mulai tak terkendali.
Kenapa? Kenapa harus kali ini?
Bisakah tunggu sejenak, sampai ku selesaikan tugasku.
Aku masih memiliki banyak tugas dan pe-er dalam hidupku.
Jika meng-hajikan orang tua adalah salah satu cita-cita kebanyakan anak, maka aku ada dalam barisan daftar yang sama.

Ketika semua perasaan hati di liputi oleh satu hal saja, dan kemudian membuatnya lupa, lupa bahwa kita memiliki kewajiban yang banyak saat ini, itulah "BELAJAR".

Belajar bagaimana menghargai orang lain,
Belajar hidup untuk hidup.
Dan akan bersamaan dengan berbagai gejolak yang merintangi hati..

Cerita yang Sama

Kali ini kita hentikan sejenak dengan teriakan tak bernilai.
Boleh lah sejenak kita renungkan, perjalanan hidup kurang lebih dua bulan ini.
STEI TAZKIA begitu asing kah di telinga anda?

Ya, akupun demikian.
Dengan minimnya informasi yg dimiliki.
Kini, setelah hampir dua bulan berada di TAZKIA apa yg sudah di dapat?
Jika hanya sekedar menghabiskan waktu saja, sungguh sebuah kerugian besar akan menimpaku.
Dan jika aku lakukan semuanya dengan serius, toh hidup ini bukan untuk di fikirkan secara sulit.
Jadi?
Lakukan sajah...
Iklaskan sajah...
Semua akan baik-baik sajah...
Meski dalam harap dan cemas yang pasti,
Tetap yakini INI ADALAH YANG TERBAIK

USM Bakrie Schooll of Managenent

Awal Januari tahun 2010, seperti biasa dengan aktivitas sebagai anak SMA kelas XII, aku berusaha untuk menambah jadawal belajarku di salah stu tempat bimbel di Kota, maklum, lokasi rumahku yang di desa dan kabupaten, memaksaku untuk pergi ke kota setiap hari Selasa dan Sabtu.
Satu sore, teman Bimbelku dari salah satu SMA pavorit di Kota dengan sangat antusias mengajakku untuk untuk mengikuti USM di Bakrie Schooll of Managenent, "Uang pendaftarannya cuma seratus ribu say, ikutan yuk.... aku juga ikutan, kita rame-rame sama anak-anak yang lain" begitulah bujuknya. Tanpa menunggu persetujuannku, dia menarik lenganku, menghampiri ruang belajarnya, manarik laptopnya dan segera menggunakan fasilitas wiFi yang ada di ruangan tersebut untuk sekedar on line. Dengan sigap tangannya mengetik namaku, memasukan identitasku dan mengklik "OK" untuk mendaftar. Tanpa sempat berfikir panjang aku mengangguk dan menyetujuia hal yang talah ia lakukan.

Tanpa sempat untuk meminta ijin dan hari-hari menuju jadawal pembayaran USM hampir usai, dengan sangat memaksa, aku memohon kakakku yang tengan hamil besar untuk bersedia mengirimkan uang sebasar seratus ribu rupiah sebagai tanda jadi untuk mengikuti USM tersebut, uangnya tentu dariku.

Singkat cerita...

Dan Ini Seperti

Pernah rasakan gundah dalam hati?
Jika sering dan pernah, itulah perasaan yg sedang berkecamuk.
Bayna ana anta wa huwa..
Haaha
Gak dech,,, (canda peace)
Mulai gak karuan
Bikin blogg gak jelas banget.
Isinya mana ada yg bermutu,
Semua cuma curcol...(curhat colongan)
Kata orang sih maklum alias wajar,
Tapi ini dia yg aneh..
Mulai ngomongnya dari mana yah..?
Duch beribet,
ee e  e e e
Ini tulisan gak sejenis esay,,(jauh banget dari kesan ilmiah)
Ini juga bukan puisi, (buktinya gak menyayat kalbu pas di baca)
So?
Gak penting banget..:p

Minggu, 07 November 2010

Betapa

iyh...
greget...
jangan mikirn cinta..
cinta teh naon coba..
jeleger
gak penting tapi...
hadueh..
kayak ababil wae
ayolah...
hidup ini masih panjang.. (kok?
iya jangan cuma mikirin cinta
banyak ilmu fikih yang belom di pelajari
ayo semangat..
tapi cintanya gimana?
AH SIGA NU BEGER WAE...
haha beger (tau nyararambung)
lelah
sudah
capek..
teriak ajah
aahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Minggu, 17 Oktober 2010

Ketika Cinta

Ketika sang cinta duduk di sampingku
Bukan tanpa rasa bahagia yang menyelimuti
Tapi lebih dari itu
Namun sayang ekspresiku tak sedang membrutal
Ini senyumku
Sayang
Aku bahagia meski hanya sehari dua kali ku melihatmu
Meski tanpa sapa
Bahkan lebih memalukan dari itu
Sampai kini aku tak tau siapa namamu >!<

STEI TAZKIA

Tak sempat terlintas dalam benak 12 tahun silam bahwa aku kan berana disini kini...
Tak pernah ku siapkan diri untuk hadapi segala tantangan ini..
Kenapa tak ku siapkan lebih awal?
Tak ada waktu untuk sekedar mengeluh dan menyesali perjalanan panjang 12 tahun ini.
Inilah aku kini..
Aku yang sesungguhnya masih sangat tabu mendengar kata syariah...
Tapi ini pilihanku...
Tak jarang menangis...
Tapi bukankah itu hanya sekedar ekspresiku?
Disini, di STEI TAZKIA 2010

Senin, 30 Agustus 2010

So So So So

Ini bukan puisi***

Teringat kerling kala itu,
Setahun yang lalu kuramg lebih,
Ingatkah?
Ketika kau dan aku memasuki ruang yang sama,
Kau dan aku, tak berani ku katakan KITA
Kala yg sulit ku ingat, namun terus membayang tanpa daya,
Kau..
Ini bukan kisah tentang kau
Ini bukan kisah tentanku
Ini bukan kisah tentang KITA
Setiap cerita bahagiamu, mengapa harus bahagiaku,
Setiap rasa kagummu, akhirnya menjadi idolaku pula,
Setiap rasa risaumu, akupun demikian,
Setiap apa yg terjadi padamu, mendadak menjadi tak menentu untukku...
Kau,
Aku tak yakin kau suka ini,
Aku pun tak yakin kau kan selalu seperti ini...
Ini yang tak kusukai,
Ketika bau cinta berhembus, dan semua kan hangus..
Ketika kau dan aku bersama belajar tuk saling menjaga etika,
Maka haruskah ini yg kau pilih?
MENJAUH
Betapa sulit hidupku tanpamu,
Betapa rapuh ketika kau katakan
"Ya aku jatuh cinta pada seseorang, namuh aku tak berniat memilikinya.."
Siapa dia?
Yang begitu istimewa hingga membuatmu berubah terhadapku?
Aku yang tetap disini, disudut yg selalu dapat melihatmu

Kamis, 26 Agustus 2010

Nano

Ini yang lagi di rasain..
Patah hati
Cinta di tolak
Menolak cinta
Dan lolos test online Unisma Bekasi..
Gila saranya campur aduk
weddddddddaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnn................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Jumat, 20 Agustus 2010

Titik

Aku padamu.....

Buah Hati


C.I.N.T.A

Hahahahah maaf kali ini ingin sedikit tertawa, aneh-aneh saja rasanya otak dan jari ini yang secara tiba-tiba menekan tuth keyboard terhadap huruf, huruf tadi.

Omong punya omong soal C.I.N.T.A bukannya mau jiplak judul lagu band Indonesia, tapi aku juga emank suka lagu itu terlebih kata tadi sepertinya memiliki nilai universal dalam segala hal.

Balik lagi ngomongin cinta, kayaknya gak bakal ada abis-abisnya dech, sama lah kayak ngomongin peta politik Indonesia yang semrautan, tapi oupzz kita bukan mau ngomongin politik cukup cinta ajah yang sementara ini boleh bikin kita bingung.

CINTA?

ah bulshit sama nama itu....

BENCI

Selasa, 03 Agustus 2010

SNMPTN Lagi

Ingat penggalan kisah tentang SNMPTN beberapa posting sebelumnya?
Kali ini ceritanya suadah sangat lemas.
Dengan harap-harap cemas.
Ternyata SNMPTN tidak mau menerima aku.
GAGAL
Bosan dengan kata itu?
Bosan mendengarku GAGAL dalam test?
Aku lebih bosan daripada semua yang mendengarnya... :((

Selasa, 20 Juli 2010

Ini Aku

ternyata aku tak sekuat ombak,
ternyata aku tak segarang singa,
ternyata aku sangat mengecewakan..

ini sungguh sudah terlalu parah...!
aku terlalu sering mengecewakan..!
ah, aku sangat payah..

Selasa, 06 Juli 2010

Sepenggal Kisah

                Pagi ini aku terbangun dalam gelap yang masih menyelimuti  pagi yang bertahtakan embun dan kabut dalam sorak anak ayam yang sudah bersiap mencari makan. Seperti biasanya, aku segera menuju jamban dan membasuh muka untuk segera bertemu Illahi yang selalu setia menemaniku dalam setiap langkah dan deru nafas tak sadarku. Seperti biasa pula Mak telah lebih dahulu terbangun dan sedang mempersiapkan makan, bagi
kami anak-anaknya. Mak, sosoknya yang tak pernah tergantikan, ia adalah sosok wanita yang pertama kali memberiku cinta dalam buayannya. Yang tak pernah lelah menjaga ananknya, dan tetap berada di samping anaknya, meski kondisiku sedang sangat buruk dalam citra seorang anak.
“Cepat makan dulu Lif! Nanti kau terlambat”, Mak selalu menyapaku dengan kelembutannya.
Aku hanya mampu mengangguk dan segera menikmati atas rejeki yang masih menaungi keluarga kami. Bapa yang hanya seorang pegawai negeri yang berpenghasilan cukup untuk menghidupi tiga anak danisterinya mengajarkan kami untuk berhemat, meski sebenarnya bisa saja kami hidup so mewah dengan menggadai SK yang bapak miliki.
Bapak, sosok yang sulit ku tebak, ia jarang berkomentar atas tingkahku yang sering tidak karuan, entah karena Bapak sudah cukup bahagia memiliki Abangku yang dinilai lebih berprestasi di banding aku, karena aku yang tetap di cap nakal di kalangan tetangga dan masyarakat, tidak terlalu menjadi hal yang memusingkannya, sepertinya, itu hanya tebakanku saja, kami jarang bertegur sapa, rasanya setiap kali berhadapan dengan bapak, aku seolah kehabisan akal untuk memulai pembicaran di tengah situasi dingin  yang menyelimuti dalam hubungan kami antara Bapak dan anak.
Setelah subuh menghilang mentari mulai menampakkan geliatnya dalam gagah yang tak pernah lepas dari megahnya sang penerang galaksi bima sakti. Segera setelah sarapan aku kayuh sepeda menuju sekolahku yang berjarak beberapa kilometer saja dari rumah. Masih ada sepercik rasa takut untuk melanggar aturan sekolah, maklumlah, masa orienrasi siswa baru di sekolah baru saja usai, belum ada niatan dalam hatiku untuk segera melanggar peraturan, karena tahun ini aku kembali mengulang duduk di kelas X SMA setelah sedikit melakukan aksi dan menyusahakan orang tua untuk berpindah sekolah. Niatku untuk merubah statusku di masayarakat yang telah di cap nakal meski pada kenyataannya mereka tidak tahu siapa aku dan bagaimanakan aku sebenarnya, itulah penyakit masyarakat yang mengelilingiku dalam proses tumbuh kembang ini, mereka merupakan masyarakat yang akan sangat berbahagia membuat gosip ini itu tentang diriku, tentunya tidak ada yang menceritakan kebaikan ku.
                Pukul tujuh tepat sekolah telah ramai dan di sesaki seluruh siswa, hari pertama upacara bendera bersama siswa baru, menyebabkan seluruh mata tertuju pada kami sebagai siswa baru. Sepertinya tidak ada yang menarik perhatianku, upacara bendera merupakan ceremonial biasa yang di lakukan siswa tanpa dimaknai apapun dan oleh perasaan apapun selain kesal karena peluh telah membasahi kemeja putihku.
                Dalam upacara pengumuman terakhir dari para guru adalah pembagian kelas, namaku disebutkan berada dalam kelompok siswa kelas X-6. Segera setelah upacara di bubarkan para siswa menghambur bagai semut yang sibuk mencari gula. Telah kudapatkan kelas dan bangku untuk duduk. Dalam lingkungan sekolah ini, aku cukup dikenal oleh kalangan siswa, selain banyak teman seangkatanku yang kini menjadi kakak kelas, dan yang dahulu menjadi adik kelas kini menjadi rekanku dalam tingkatan yang sama.
                Harmoni, ku namai segera rasa yang tiba-tiba menyeruak dalam asa yang terjadi di relung hati yang tidak ku ketahui pasti dimana letak keberadaanya. Indah namanya. Tidak sulit buatku mengetahui nama seorang anak perempuan itu, gayaku yang terlihat percaya diri sangat memudahkanku bergaul dalam lingkungan baru ini.
                Indah, rupanya seindah namanya, bulu matanya lentik, wajahnya yang tirus dan sorot mata yang tajam, badannya tinggi semampai, rambut panjang menghiasai kepalanya bak mahkota, senyum yang tersungging dari mulutnya yang mungil membuatku tak mudah melupakan kesan pertamaku saat menatapnya. Indah seolah sebuah keniscayaan dari namanya. Indah juga mudah bergaul, sehingga tak sulit bagiku dan dia menjalin hubungan pertemanan bahkan sejak menjadi calon siswa dalam masa orientasi siswa baru silam.
                Keriuhan hiruk pikuk kelas yang tak pernah henti menghisai sudut ruang telah kembali melemparkanku pada dunia bosan. Jika di hitung belum genap satu bulan aku menapaki dunia sekolah baru ku. Beruntungnya aku, rekan sebangku ku selalu dapat memahamiku, tidak ada perasaan apaun aku padanya, karena sungguh niatku berteman bersama Lili. Ya namanya Lili, ia sangat baik, dan terlalu baik, sehingga tak jarang PRku telah selesai ia kerjakan, berbagai tugas pengisian LKS tanpa aku minta selalu Lili kerjakan, ia anak yang cantik, tentunya baik. Dan selentingan terdengar bahwa ia menaruh hati padaku, tapi tak mudah bagiku merubah perasaanku padanya yang terlanjur kagum sebagai sosok teman dan harus berubah menjadi orang spesial. Ah tidak, lagi pula aku memliki Indah tetap sangat indah menemaniku dalam hening sebagai teman sunyiku.
                Kedekatanku dengan Indah sudah semakin menjadi, kami sering bermain bersama selepas pulang sekolah di akhir pekan. Namun, tiba-tiba Indah telah menjalin hubungan dengan salah satu ketua ekskul di sekolahku, mengetahui hal ini, segera ku jadikan Lili sebagai gandengan resmi ku kali ini. Terjadi banyak pergolakan dalam jalinan kisah kasih kami masing-masing. Tak lama, Indah talah putus. Bukan sebab karana Indah, akupun segera mengakhiri jalinanku bersama Lili, bahkan aku cukup terkejut dengan kenyataan bahwa Lili termasuk salah satu siswi yang lincah gonta-ganti pacar, malu, tapi ini kenyataannya, lupakan dan tinggalkan saja, aku kini kembali melirik Indah.
                Satu sore dalam sayup mentari yang hendak beranjak ke peraduannya, aku curhat pada salah seorang kawan dekatku, ku ceritakan bahwa aku sedang naksir berat pada salah seorang siswi, kini kami sudah beranjak ke kelas XI, letak kelasku dan kelasnya bersebelahan. Segalanya ku ceritakan pada Dul, Dul yang mengannapinya hanya dengan mengangguk seolah mengerti apa yang aku fikirkan. Tanpa di sengaja, perbincangan curhat kami terdengar oleh Frans, dan baru ku ketahui saat itu pula, bahwa Frans dan Indah adalah sanak famili yang tidak terlampau jauh dalam ikatan pohon keluarga.
                Akhirnya setelah semua isi hati ku ungkapkan pada kawan-kawan yang sudah kuanggap  bagai keluarga sendiri, mereka bersepakat untuk membantuku, mereka bersedia menjadi Comblang dalam tekadku.
                Lama waktu berselang setelah perbincangan ku tempo hari. Kini aku mulai berulah kembali, aku tak pulang ke rumah, berbulan-bulan aku menginap di rumah kawanan satu gengku, saat pulang ke rumah, rasanya seperti baru saja pulang dari rantau. Situasai hatiku kini sangat jelas, bahwa aku patah hati.  Patah hati karena di khianati, patah hati karena Indah tak dapat aku miliki, patah hati karena aku tak berdaya bahkan hanya untuk sekedar menyatakan cintaku pada Indah, Indah yang kini hanya dapat menari-nari dalam khayal, Indah yang kini telah melingkarkan tangannya pada Frans, ya sodara jauhnya. Ngilu, pilu dan segala yang berbau rasa sakit bersarang nyaman dalam hatiku. Kini aku berubah menjadi sedikit melankolis, menjadi tak terlalu peduli pada diriku sendiri. Kehilangan Indah, serasa kehilangan sesuatu yang selama ini aku genggam erat namun dengan mudah terlepas, jatuh dan pecah. Aku bahkan tak kuasa meski untuk sekedar menghancurkan hubungan Frans sahabatku dengan Indah sang pujaan hatiku. Aku bagai kesatria kehilangan pedang, bagai penyair kehilangan kata, aku kini lemah, lunglai, hatiku sakit.
                Tiga tahun berlalu sejak rasa sakitku bersarang dalam raga yang mulai lupa bagaimana rasanya mencinta. Meski hubunganku dan Frans bisa berangsur membaik tapi rasaku masih ada. Aku marah atas penghianatan kawanku, aku sakit atas kehilangan Indah-ku, dan akupun belajar pada sebuah perisai kehidupan, bahwa aku harus dapat ikhlas. Entah dapat terwakili atau tidak bahwa aku sudah memaafkan penghianatan kawanku, tapi aku tak dapat melupakan rasa kehilanganku. Tak terbersit sedikitpun dalam benakku untuk merusak jalinan kisah kasih mereka kini, bahkan sepercik do’a ku panjatkan pada sang maha pencinta, ‘Mohon persatukan Indahku dengan lelaki yang telah ia pilih sejak lama, persatukan tali kasih mereka dalam tirai suci yang Engkau Ridhoi. Buat aku lupa akan angan yang membungbung tinggi, karena aku yakin Tuahanku, Engkau tak pernah tinggalkan aku dalam sebuah keterpurukan, Engkau tak akan menjerumuskan aku, dan yang sangat aku yakini, bahwa Engkau telah persiapkan seseorang dalam kehidupan dunia ini untuk aku miliki, untuk tempatku berbagi kasih, untuk aku merajut cinta yang hakiki, meski tidak kini, aku yakin nanti, suatu sat nanti dan saat ini skenario kehidupanku telah engkau sunting dan lakonku telah aku mainkan. Tuhanku, terimakasih atas kehidupanku dan cinta dari keluargaku, terimaksih atas CintaMu.’ Kulipat sajadah, ku lihat jarum jam menunjukkan angka dua, dalam gelap aku tercenung dan baru kusadari bahwa aku kini sedang berada di sebuah tempat yang sangat terpencil namun selalu ku impikan. Tak ku sangka, bahwa jalan hidupku telah membawaku ke sebuah tempat nun jauh dari kampung halamanku, artefak-artefak kehidupanku. Dari kepulauan Raja Ampat, aku tumpukkan rasa rindu pada Mak, Bapak, Abang dan Ade. Menabungkan sejuta harap agar aku dapat memberikan yang terbaik untuk keluargaku, jiwa pertama dalam hidupku. Mak, aku merindukanmu.


Terinspirasi oleh 

Andiansyah Van Tjime Honk

 

Sukabumi, 6 Juli 2010 (11:04 PM)

nensiku^^

Sabtu, 03 Juli 2010

Kuch Kuch Hotahey

Kuch kuch hotahey
Penulisannya sepertinya kurang tepat, setidaknya itu yang terdengar di telingaku.
Artinya kurang lebih seperti ini.
'Sesuatu telah terjadi dalam hatiku'.
Kalimat ini tepat menggambarkan situasi hatiku saat ini.
'Kuch kuch hotahey'.
Setelah sekian lama, ah ini terlalu di besar-besarkan.
Setidaknya aku bersyukur karena masih memiliki rasa ini, tepatnya kembali merasakan ini lagi.
Bukan cinta menurut benakku, karena cinta terlalu agung menggambarkan rasa yang kini sedang menggelora, karena aku tahu pasti ini akan hanya sekedar semangat bara api dalam kompor minyak tanah, ketika stok minyak tanah habis, maka rasakupun akan menghilang menyisakan hangat yang meradang.
Atau seperti pasir di padang safana yang terombang ambing dan akhirnya menghilang.
Aku hanya merasa bahagia, bahagia ketika dapat berbincang denganmu.
Aku hanya merasa bangga, ketika kau tetap berjalan barsamaku, ketika banyak yang lainnya segera menghindar dariku.
Aku merasa bahwa kau sangat baik, di bandingkan yang lainnya.
Tidak, ini berkali-kali ku fikirkan, agar semunya tidak berakhir pada sebuah nafsu.
Aku tak menginginkan lebih dari ini meski sangat ingin.
Tapi semua ini kini sangat begitu membahagiakan.
Inilah...
Kembali ku ungkapkan.
Bahwa ini aku.

Jumat, 02 Juli 2010

Ini Rasanya Seperti


Lama tak rasakan jatuh cinta atau mungkin juga merasa di Cinta. Kali ini dengan terang-terangan aku nyatakan "Aku Jatuh Cinta Kepadamu Sejak Pertama Aku Melihatmu" kalimat basi namun manjur.
Entah rasa ini akan terungkap atau tidak, setidaknya Mamah, Teteh, Desti dan beberapa yang cemburu mengetahui hal ini. Aduhhh aku Cinta kamu, tak malu tak canggung lagi, karena semuanya masih dalam anganku.. love you

Rabu, 23 Juni 2010

Bondan Prakoso & Fade 2 Black - Ya Sudahlah (original klip & lirik)









Ketika segala emosi di jiwa telah memuncak, maka ingatlah, bahwa manusai tetap memiliki keterbatasan.

Tak Ada Kata

Semalam aku tidur sejak siang (waktu jam setelah isa sebelum jam sepuluh malam), tertidur dan memang sengaja untuk tidur bersama Mama. Aneh, setiap kali tidur bersamanya,
rasanya hati ini tenang, tentram, dan tidak ada yang perlu aku khawatirkan selama perjalanan mengarungi alam mimpi. Berbeda dengan ketika aku harus tertidur sendiri di kamarku, selalu saja syarafku terasa masih bekerja dan terjaga.Mama, ia sosok yang penuh dengan keajaiban. Bersamanya hati ini terasa nyaman.
Ada banyak pepatah mengenai kasih Ibu yang tak dapat dibayar oleh apapun.


Ya semua kalimat itu tak mungkin dapat aku pungkiri atau bahkan aku tepis meski hanya sejengkal atau sekalipun.
Bukan aku tak mau memuji akan sosokmu. Tapi kata ku tlah habis untuk sekedar mengatakan semua rasa syukurku atas keberadaanmu selalu, atas kelahiranku dari rahimmu, atas didikanmu yang tak mungkin dapat kutulis disini, atas segala yang kau beri tanpa sempat ingin ini terucap.
Mama, malu aku akan sosokmu, malu karena harus berulang kali melakukan salah yang sama dan kembali melakukan ritual permohonan maaf atas khilaf yang terulang.
Aku pun tak pandai bersuara yang menentramkan hatimu, aku tak pandai menjadi sosok yang engkau mau, tidak sepertimu Mama, yang selalu menjadi seperti apa yang aku inginkan.
Mama, selama hidupku 18 tahun ini, mungkin berulang kali aku membuatmu meneteskan air mata di pagi buta untuk meminta pada Yang Maha Kuasa agar anakmu ini dapat menyelesaikan setiap tantangan hidupnya dengan lapang dan kemudahan, atau bahkan mungkin engkau menjerit pada Illahi atas kesakitan yang kuberi bertubi-tubi.
Mama Maaf......
Ini kata yang hampir basi terucap dari mulutku yang tak punya malu.
Aku selalu bermimpi dapat memberikan sebuah dan mungkin lebih banyak dari itu sebuah rasa bangga tanpa henti, agar kau tak menyesal melahirkanku ke dunia ini. Agar kau tak merasa bersalah ketika keputusanku yang salah memilih jalan hidup. Dan agar kau tetap selalu ada untukku sampai nanti, sampai batas waktu waktu yang  tak dapat di tulis lagi dengan sebuah angka dan nominal.

Senin, 21 Juni 2010

Cup Cup Cup

Malam ini dan dua hari yang akan datang akan terasa lama buatnya.
Demam dan rasa tak nyaman itu akan menjalari tubuhnya.
Segala rasa sakit akan terkembang dalam setiap aliran darah dinadinya.
Mereka bilang ini semua untuk kebaikannya.
Mereka bilang ini akan membaikkan kehidupannya kelak.
Mereka bilang semua ini sudah lazim dan pasti dilalui setiap manusia.
Ah... Jeritannya
Tak dapat hati ini menahan pilu yang menyelinap dibalik relung yang tak nampak.
Ia kini menangis.
Berteriak sekancangnya.
Dan aku yakin ia ingin berlari dengan kakinya, namun raga tak mengiyakan keinginannya.
Tangisan itu kembali melengking ditengah malam yang senyap.
Tetap hatiku tak kuasa menyaksikannya.
Tapi aku selalu ingat, ini akan membaikkannya.
Itulah jerit tangis 'Kaka' Gouzi.
Bayi mungil yang baru saja di imunisasi di bulan ke dua keberadaannya di dunia.
Sedikit menjadi pertanyaanku.
Haruskan setiap manusia merasakan kesakitan terlebih dahulu agar hati dan jiwanya kuat?
Seperti bayi yang baru lahir, yang harus menerima imunisasi yang ia rasa sakit.
Padahal itu akan membaikkannya dimasa depan.
Seperti itukah kesakitan yang Tuhan berikan pada kebanyakan manusia.
Meski kadang tak sedikit yang menghujat Tuhan atas kesakitan yang mereka terima.
Padahal mereka tidak tahu rencana Tuhan akan selalu menjadi kebaikan bagi diri mereka sendiri.

Itu Agra Mas Lebak Bulus-Bogor

Pukul 13:30 WIB ketika kulihat kembali jam digital merah yang melingkar di tangan kiriku. Kembali leherku menoleh ke arah kanan, mencari dan menunggu kedatangan bus Agra Mas yang akan menghantarkan raga ini menuju Kota Bogor.


Lelah sudah menjalar sejak dini hari tadi, diharuskan bangun sedini itu untuk segera bergegas menuju Tanggerang Selatan dari kabupaten Sukabumi tempat aku dibesarkan. Dengan sedikit tergesa-gesa dan kantuk yang masih meradang tetap kulangkahkan kaki dengan sejuta harap dan keyakinan yang ditanam dalam jiwa. Hari ini aku akan mengikuti test Ujian Saring Mauk STAN.

Bukan merendahkan atau menyepelekan USM kalin ini, tapi baru saja dua hari yang lalu berhadapan dengan SNMPTN tentu sajah membuat mataku lumayan pening menghadapinya.

13:43 WIB tedengar dering panggilan masuk di selularku. Disana tertulis "Bapa^^" memanggil. Segera ku angkat
"Assalamualaikum pa...."
"Wa'alaikumussalam, sekarang dimana Ci? Udah nyampe mana?"
"Hm... ini daerah apa ya? Gak tau pa, ini tempat biasanya nunggu bus buat ke Bogor pake Agra kalau biasanya Ci sama A Dede. Kalau ada ke Sukabumi langsung, tapi kalau gak ya ke Bogor dulu nanti pake L 300 ke Cibadak. Kenapa Pa?"
"Kalau pulang masih siang bapa gak bisa jemput, masih ada kerjaan di proyek, tapi nanti bapa usahakan. Atau Ci tunggu sampe malem aja di Cibadak, nanti Bapa jemput. Tapi yang jelas, nanti setelah sampai Ciawi, kasih tau Bapa ya!"
"Iya Pa, eh busnya udah ada Pa, udah dulu ya. Assalamu'alaikum.."

Bus datang segera merapat ke pinggir jalan mendekati trotoar, ketika terbuka pintu bus belakang. Ough,,, penuh! Harus bagaimana lagi menunggu sedari tadi dan sekarang yang ada di hadapan tak mungkin dilewatkan lagi, hari semakin terik, dan rasanya tak ingin menunda lagi untuk segera bergegas sebelum malam datang dan jalanan nanti macet total dipenuhi arus balik dari Puncak menuju Ibu Kota.

Segera menaiki anak tangga dan tercekak karena tak bergerak lagi, kaki ini terhenti di anak tangga kedua dari atas. sambil sedikit menerawang kesudut bus, dan terlihat hampir seluruh penumpang merupakan anak muda seusiaku. Sedikit menebak, sepertinya mereka pun sama sepertiku yang baru saja mengikuti test USM STAN kuota Kota Jakarta. Tebakan ini mudah saja, rambut mereka yang lumayan tebal dan lebat tak tersisir rapi dan sedikit terkesan awut-awutan seolah menjadi tanda kebanyakan anak remaja masa kini.

Beberapa detik kemudian seorang yang memiliki kulit putih dan mengenakan kawat gigi berwarna hijau tersenyum dengan wajah yang ramah dan sangat bersahabat sambil berdiri dia katakan,
"Mau duduk Mbak? Silakan.." wajahnya yang ramah kembali tersenyum.
Dengan sedikit kaget dan terkagum atas kebaikannya aku balik bertanya,
"Owh, terimakasih... serius ni?"
"Iya sok aja"
"Makasih....." sedikit senyum atas bahagia dan karena ternyata masih ada seorang muda yang mau berbaik hati kepadaku ditengah kondisi yang melelahkan, ini sungguh terasa luar biasa.

Sesaat terdengar olok-olokan kawanan pemuda ini, dengan berkata hal-hal yang dapat mebuatku malu dan jengkel bersamaan. Tapi ucap syukur ini terus berulang tanpa terhenti.

Beberapa saat kemudian Agra Mas segera meluncur meninggalkan halte bus yang masih dipenuhi calon penumpang yang tidak terangkut kedalam bus.

Sepanjang pejalanan yang melelahkan ini, rasanya ingin kupejamkan mata meski hanya sesaat, namun kondisi tak mendukungku. Posisi tempatku duduk berada tepat di jok paling belakang bus, dengan kondisi diapit oleh dua orang teman dari pemuda ramah tadi yang sekarang ini sedang bergantung dihadapanku. Terlihat wajah lelah hampir disetiap wajah penumpang, tanpa kecuali si pemuda tadi.

Sesaat kemudian Agra Mas sudah memasuki tol yang akan dengan cepat mengantarkan penumpang menuju Terminal Baranangsiang Bogor. Wajah lelah dan ngantuk tetap bersarang di muka ku. Dengan sedikit mencuri pandangan, kulihat pemuda tadi seperti berhasrat yang sama sepertiku 'ingin memejamkan mata' namun kondisinya yang bergantung di Agra Mas tak memungkinkan hal itu. Terkadang ia memejamkan matanya dengan tetap berpegangan pada Agra Mas dan tak lama matanya kembali terbuka untuk membaca pesan singkat yang masuk ke ponselnya kemudian membalas pesan tadi dan kembali berusaha terpejam dalam kondisi tergantung.

Sempat terfikir unuk kembali menawarinya duduk dan mungkin bergantian untuk beberapa saat, tapi kekakuanku membuat semua ingin tadi tak sempat terucap dan hanya menyisakan sebuah pandangan yang tak berarti apa-apa.

Agra Mas melaju lebih cepat dari sebelumnya. Dan kali ini bahu kiriku terasa agak berat, sejurus kutengok dan ternyata seorang dari kawanan pemuda ini sedang menelusuri alam bawah sadarnya, perawakannya yang tinggi besar membuat aku berkali-kali seolah membetulkan posisi duduk agar ia dengan tak sadar pula menggeser badannya dan agar tak bertumpu di pundakku.

Kucoba berkali-kali, dan berhasil dan kembali ke posisi semula. Pemuda yang duduk di sebalah kiriku ini cukup menggangguku dengan kondisinya kini. Tak biasa menjadi tempat bersandar seorang pria dan masih sangat asing membuatku berada pada kondisi sungguh tidak nyaman. Ingin rasanya tol Ciawi ini segera berakhir, atau sebuah pikiran jahatpun sempat muncul di otakku untuk berdiri tiba-tiba dan membiarkannya terbangun setelah tersungkur dari tempat duduknya ini.

Agra Mas melaju dengan kecepatan konstan, hal ini tentu membuatku merasa lebih lama berada dalam kondisi tidak nyaman. Rasa lelah, ngantuk dan ingin terpejam yang sedari tadi meradang, semuanya seolah tertahan dengan sempurna. Seluruh situasi ini mendukungku untuk tetap terjaga dan tak terpejam walau hanya satu menit.

Sempat terfikir olehku untuk berkenalan dengan seoarang muda yang bergantung tepat dihadapanku ini. Tapi dasar memang tidak terbiasa rasanya mulut ini tetap kaku, padahal tanpa disengaja beberapa kali pandangan kami saling beradu. Tapi tidak, ini bukan yang sering orang ceritakan dalam kisah cerpen yang banyak kubaca.

Tak lama setelah itu Agra Mas keluar dari tol Ciawi, dan segera mengantarkan kami para penumpang untuk berhenti dan menurunkan kami diluar terminal. Hari ini lelah, sungguh lelah, terlebih setelah menuruini Agra Mas aku harus segera mencari tumpangan menuju Sukabumi tercinta.

Parjalanan Agra Mas kali ini boleh untuk tidak kulupakan, atas alasan tempat duduk yang secara tiba-tiba menghampiriku, dan pandangan yang sering beradu tanpa di akhiri oleh sebuah perkenalan sekalipun dan hanya menyisakan senyuman atas segala nikmat yang ada.

^^

Jumat, 18 Juni 2010

Ada-ada Ajah di SNMPTN 2010

Hihihihihi....

Hari ini bener-bener lucu.

Aku puyeng banget.....

Stresssss dan segala macamnya bercampur aduk.

Sapa yang mau tau urusan aku? HEHE

Bukan nanya, maksudnya siapa juga yang bakal peduli kesulitanku.

Sambil ketawa-ketiwi aku inget hari kemarwn, tepatnya 17 Juni 2010.

Dua hari sejak tanggal 16 Juni aku dan seluruh siswa tamatan SMA pada nimbrungin yang namanya SNMPTN (Indonesia banyak singkatan bikin sebellllllllll.........><)

Nah..... di SNMPTN ini alias Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (panjang bener yak...) aku pilih program IPC alian Ilmu Pengetahuan Campuran, otomatis, meskipun aku anak IPA di IPC ini aku di suguhi semua matapelajaran barudak IPS seperti Ekomoni, Geografi, Sejarah, en Sosiologi. Anak-anak IPS yang pilih IPC juga gak kalah puyeng dech di jamin, soalnya mereka mesti, kudu bin wajib melahap 60 soal MIPA alias Matematika IPA, pasti tau donk lezatnya soal-soal IPA, yang sejenis Kimia, Biologi en si mantep kita Fisika.

Entah ini hanya syndrome yang menyerangku sajah, aku ngerasa gugup banget, ngaku dech, persiapan gak optimal (boro-boro optimal tadinya gak bakal ikut gara-gara dah sering gak lulus.. hihihihihuhuhuhu.... sedddiiiihhhhhhh....) tapi kali ini bukan niat ikut-ikutan tapi aku emank mau ikutan beneran, abisnya gak ada lagi kesempatan buat daftar di PTN alias Perguruan Tinggi Negeri selain lewat jalur SNMPTN ini.

Hari pertama kita neh (anak-anak yang ikut SNMPTN maksudnya) dikasih soal-soal TPA apa lagi tuch? Yaps, Tes Potensi Akademik, waktu ngerjain soal itu maaf bukannya sombong tapi aku ngerasa lancarr buat abisin semua soal (mudah-mudahan bener banyak) tapi pas masuk ke pelajaran dasar yang isinya Matematika, Bahasa Indonesia, en Bahasa Inggris, aduch kacau... Ada si ngantuk yang ganggu, sampe-sampe waktu 30 menit abis cuma buat melototin Bahasa Indonesia, Matematika dah gak kepikiran, Bahasa Inggris widdddddiiiiiiihhhhhh teksnya bukan main panjang benerrrrrrr ngarti enggak, payah banget dech. Wal hasil hari itu dibikin puyeng setengah mampussss.

Di hari kedua, prediksi aku gak melenceng, pas ngerjain siaol MIPA aku cuma bisa jawab soal matematika dengan keyakinan 100% itu cuma satu soal dari 15 soal yang ada, duch sumpeh soalnya susah banget buat aku yang bodo banget matematikanya (tanyain Pa Yudi dech kalo gak percaya). Udah gitu penderitaan aku di MIPA belum berakhir, mesti kosongin masa iya aku mesti kosongin lembar jawaban gara-gara gak bisa jawab, soalnya kalo salah poinnya di kurang satu, kalo bener nya poinnya empat kalo kosong ya enol ajah. Dengan sedikit nekad aku coba jawab sambil tembak menembak (mudah-mudahan sasaran aku tepat semua).

Setelah istirahat 45 menit yang di isi ngobrol bareng Intan Armo, Mayang, en ketemu beberapa temen SSC kita lanjutkan kesakitan dengan terus-menerus menjadi seorang ilmuan yang mencoba cari jawaban sendiri tanpa dalil yang tepat sepertinya.

Soal IPS yang jumlahnya 60 mesti beres selama 60 menit... Widih mantep juga kan, dasar niatnya mau jadi ilmuan aku sempet rada-rada kaget juga, soalnya 45 soal selain ekonomi setengah jam ajah dah beres.. sempet kepikir (wah si Nensi teu waras) agak malu juga kalo jawaban salah semua, ah tapi terserah dech itu yang udah aku lakukan semampuku. Dan untuk soal ekonomi, ngaku dechh ternyata susah banget, banyak istilah-istilah yang jarang kedengeran, ya kecuali kayak imflasi yang gini-gini sering di obrolin di TV. Saking mentoknya ngerjain soal ekonomi, sambil iseng ajah, aku mulai curat-coret bikin syair. Aku sebut syair, maklum kurang puitis kalo di sebut puisi.

Wal hasil setelah waktu yang sempet kerasa lama bangett gak abis-abis setelah bel bunyi aku langsung capcus nemuin temen-temen, di luar sempet ngakak bareng Alan, soalnya semua jawaban kita sama "hasil nembak sekenanya" (sekali lagi mudah-mudahan jitu).

Duch payah juga siyh emank, kalo semua soal di jawab hasil nembak, tapi enggak ko, aku juga meret otak dulu sebelum akhirnya aku jawab di LJK lagi-lagi singkatan dari Lembar Jawaban Komputer.

Sekarang ini tinggal nunggu hasilnya ntar tanggal 17 Juli lama juga siyh sebulanan, yang bakal bikin bingung kalo aku gak dapet PTN aku mesti Kuliah dimana? Nah loch, akhirnya kehawatiran muncul lagi. Iyh pada tau gak siyh kalo aku ini dah sakit banget. Sakit gara-gara belum dapet tempat kuliah, sakit tiap kali denget orang pada nanya "Ci kuliah dimana jadinya?" Dududuhhhh pada tau gak siyh beban ini?

Tapi harapan aku gak boleh padam, aku tetep yakin Jalan yang sudah di sediakan-NYA untukku, kalopun aku gak dapet PTN mohon diterima dengan ikhlas, berarti 'INILAH YANG TERBAIK' Kang Sonny GS-red).

Yang paling kerasa sesek, karena aku belum bisa memberikan kebanggaan terbaik buat keluargaku, aku belum bisa seperti a Dodi, a Dede, n Teteh. Aku gak seterampil Mamah, Aku juga gak sepintar Bapak. Tapi ini aku.....

Loch... ko jadi sediih gini?

Udah ah... sebelum air mata ini jatuh berguguran.

Sekali lagi.

Aku tetap berharap dapat diterima di PTN meski itu aku akan berusaha terima dengan Hati yang terbuka apapun keputusan dan hasilnya nanti.

*_*

Jumat, 11 Juni 2010

Hanya

Ini hanya sekedar ulasan hati
Ini hanya protes diri
Ini hanya sebuah ilusi
Ini hanya sekedar celoteh hati
Hati
Hati
Hati
Aku tak sanggup hadapi ini
Semua terasa sulit
Meski adrenalin ku meng-iya-kan
Bolehkah aku hanya sekedar berujar
Bahwa aku "menyerah untuk kali ini"
Aku tak mampu
Aku lemah
AKU LELAH
Aku bosan
Aku tak sanggup
Aku tak mahu
Aku...
Ini kah aku?

Senin, 07 Juni 2010

Hukum-AN


Apa itu hukum?

Hukum

Selau berawal dari sebuah pertanyaan.

Teringat satu kisah di akhir masa pemantapan UN SMA tahun 2010.
Pagi itu seperti biasa, saat berangkat dengan menggunakan 'OJEG' Mang Ajat, meski terasa sudah siang dan diingatkan berkali-kali agar motor dilajukan lebih cepat, Mang Ajat tetap saja menarik tali gas semampunya(sebatas pesan yang mama bolehkan untuk berada di jalan). Tanpa berniat untuk menyalahkan Mang Ajat, ternyata aku datang terlamabat.

Di gerbang sekolah seperti biasa, Trio Macan yang paling ingin ku sebut dengan Trio Wekwek yang udah bubar jaman doeleo, ternyata telah hadir dimuka gerbang. Kita sebut saja mereka Kwik, Kwek, Kwak agar lebih mudah dan sedikit menutupi identitas si pelaku.

Saat memasuki gerbang segera aku bersalaman kapada kwek, dia dapat meloloskanku dari jeratan pertama, kemudian aku bersalaman dengan Kwak, dia juga meloloskanku. Sayang sungguh malang, ada salah satu siswa yang sudah di cegat di gerbang menunjukkanku kepada si Kwak. Dengan terpaksa aku berhenti dan di tariknya aku kedalam kerumunan 'anak-anak yang terlambat masuk gerbang sekolah'. Sayang saat itu mood untuk meminta keadilan sedang tidak ada, sehingga tak ada perlawanan yang berarti. Namun ternyata hukuman baru akan dimulai setelah seluruh siswa yang terlambat terkumpul. Ternyata meskipun letak sekolah berada di jalur utama, tetap saja terjadi banyak hambatan, misalnya jam masuk pegawai garmen dan pabrik sepatu, belum lagi jalan di pasar Pangleseran. Oughhh kalau pagi macet bukan main. Hal ini menjadi salah satu cara berkelit anak-anak sekolah pada umumnya. 

Hukuman di mulai setelah melewati 30 menit jam masuk. Seluruh siswa di kumpulkan, dibariskan berdasarkan banjar per angkatan masing-masing. Ternyata eeee ternyata, siswa kelas XII yang paling banyak terlambat. Eh iya si Kwik hari ini sedang tidak ada, beruntungnya ia lepas dari jeratan rasa benciku untuk hari itu.

Kwek dan Kwak mulai berceloteh, mereka memasang gaya sok paling keren gara-gara bisa menghukum para pelaku kejahatan keterlambatan masuk gerbang sekolah, padahal (maaf banget sebelumnya buat almamaterku) sekolah aku bukan sekolah yang cukup tertib mengenai waktu, gak sedikit guru yang datang terlambat masuk kelas, dan segera membubarkan kelas padahal waktu belajar masih sangat lama, intinya soal waktu jangan ada yang berasa paling suci, ampir semua penghuni sekolah pasti pernah korupsi soal ini meski ada yang meminta ijin ataupun hanya cengar-cengir setelahnya.

Balik lagi ke si Kwek, Kwak, satu hal yang membuat aku merasa di dzolimi, kenapa hukuman terlambat masuk gerbang 5 menit harus sama dengan hukuman siswa lain yang terlambat lebih dari 30 menit? Ini satu bukti pemukulan hukuman yang tidak berlandaskan asas keadilan. Dan hal lain yang masih terselip di otak sampai sekarang, apa manfaat dari hukuman jemur yang diterapkan selama 2 jam pelajaran terhadap siswa yang melanggar tata tertib jam masuk? 2 jam pelajaran itu artinya kehilangan kesempatan menyaksikan guru di depan kelas selama 90 menit. Dan ini juga waktu yang sebentar untuk sebuah hukuman bagi siswa yang sedang sakit namun memaksakan diri untuk tetap bersekolah.

Ah.......

Semuanya memang selalu terasa ganjal di kepalaku, anehnya meskipun sekolah sudah menerapkan sistem poin bagi seluruh siswa, pada saat itu dengan ajaib sistem poin raib dan tetap hanya hukuman jemur yang di berlakukan. 

Kalau sajah boleh memilih, aku berani mempertaruhkan poin ku sebanyak 50 poin (meski di peraturan terlambat hanya dikenakan 5 poin) asal tidak harus di jemur dan kehilangan kesempatan belajar selama 90 menit. 

Yang selalu berkeliaran di kepalaku, apakah hukuman itu sudah pantas dan sangat wajar? Tidak adakah gaya hukuman lain yang lebih mencerdaskan? Karena sungguh di jemur sangat-sangat tidak bermanfaat dan hanya berakhir pada sebuah rasa benci pada si Kwek dan Kwak...

Jumat, 04 Juni 2010

^-^

Sulit mengatakannya untuk yang satu ini
Tidak,
Ini bukan rasa,
Hanya sebuah asa

Bondan Prakoso & Fade2 Black Ya Sudahlah

 

Lagu ini dapat menguatkanku....
Sulit mengungkapkan segala gundah di hati.
Setidaknya ini sedikit mewakili kondisi hatiku saat ini.

Sabtu, 29 Mei 2010

Jadi...?

Mau curhat dikit neh... biar agak santai kesannya.

Kenapa ya, kalo pas akhir tahun pelajaran yang dapet juara 1, 2, 3 suka pada naik ke panggung? Gak lama guru-guru kasih mereka hadiah, sambil bahunya di pegang sang guru berkata "Bapak/Ibu bangga padamu, terus tingkatkan prestasi kalian". Dalam banyak sisi hal ini tentu wajar. Berarti si siswa tadi memang benar-
benar bisa mengalahkan kawan-kawannya yang lain dalam mengerjakan soal ujian. Ya ya, sampai kata ini si penulis masih menganggapnya wajar. Tapi gak seru dong kalo cuma di liat dari segi si juara yang pasti bakal bangga, gak usah di cakapkan lagi, pasti bangga en bahagianya selangit (maklum juara satu terus dari TK ampe kelas IX SLTP).

Nah kali ini, lebih tepatnya cerita keanehan-keanehan yang selalu mengusik, padahal gak penting, soalnya muncul pertanyaan baru "Kenapa setelah SMA gak jadi juara?"

Kalo mau tau jawabannya, pasti banyaknya pembelaan diri, bisa bilang inilah, itulah, kalo sekarang aku jawabnya 'ya..... lagi gak hoki' (so' enjoy padahal emank oon)

Si aku masih inget, duluuuuuuuuuuuu (saking dah lama) maaf bukan sombong, tapi buat jadi juara gak mesti keluarin tenaga berlebih, entah mungkin karena lingkungan yang udah bener-bener dikuasai, atau memang otak masih bener-bener fresh. 

Balik lagi ke cerita tadi, nah ternyata setelah SMA si penulis yang lagi gak heppy ini gak pernah jadi juara. KENAPA?

Sampe sekarang aku juga gak tau pasti alasannya. Mungkin emang kurang sungguh-sungguh dan bekerja keras kaleee.

Ah sekali lagi, ini bakal cuma jadi satu pembelaan, kesannya bakal kayak yang ngiri, padahal ini asli.

Mau bagi-bagi kekesalan dikit pokonya. Tau gak hey tau gak?

Yang jadi juara di sekolah ternyata 'Tukang Nyontek'...!

Loh kok gitu? Ah si kamu ngiri kali...?

Pasti yang baca bilang gitu.

Ini beneran, rasa iri dah lewat dari dulu.

Mungkin sekali dua kali kalo kepepet ya nyontek, tapi si aku cuma berani  nyontek hasil temen doank.. suer dech bisa tanya temen sebangku aku, biasalah.. kita joinan. 

Tapi buat nyontek dari sunber buku pas lagi UAS.. oh noooooooo gak banget.
Dimana sportifitas itu kawan? hah kawan yang menyesatkan!

Iyhh... tuch kan kesel sendiri jadinya. Tapi its okey, dah lewat tuch.
Cuma yang paling aku sesalkan, kok aneh yah dia ampe gak kecium bau buruknya sama guru?

Apa guru tau tapi pura-pura gak tau?

Ato emang gak mau tau?

Iyh, aneh...

Jadi buat apa jadi jura kalo dapet nyontek?

Buat apa dikatakan sebagai "THE BEST" kalo sebernya isinya cuma gaya memelas?

Eh iya, buat yang RASA!!! Maaf uy, hati ini dah gak bisa tolerir sikap kamu.

Asli dech kesel, bukan berarti aku PEDE kalo aku jadi sok suci.

Tapi pllissss donk, bersing dengan cara sehat, kenapa takut siyh?

Apalah artinya juaramu dimata guru-guru, padahal semua kawanmua tau siapa asli wajah dibalik topengmu (inget lagu Peterpan TOPENG).

Kalo kapan-kapan orang-orang yang terkait dengan cerita ini baca ni catatan, terserah kalian bakal mikir aku ini orang kayak gimana. En apalagi kalo orang yang RASA baca blog ini, aku dah tebak kata-kata kamu "INI DAH KELEWATAN" bukan kelewatan kawan, ini kenyataan.

Asli, ini kenyataan.

Mau memungkiri?

Jangan dulu Istighfar sambil mengucapakan kata-kata tadi sedang dalam hati berbisik (si faqott kurang ajar)

Tapi mari kita lihat cermin kita masing-masing.

Si aku dengan segala keburukanku, dan aku akui semuanya.

Dan kamu, dengan semua lagamu.

Jadi siapa dirimu.......?!@#$%^&*()_+_)(*&^%$#@!

Kamis, 27 Mei 2010

Teruntuk


Untuk.....
Untuk pemilik wajah ini...
Untuk yang merasa sedang kukisahkan

Kau yang untuk
Tak banyak kataku untukmu..
Tak banyak hal yang dapat kujelaskan tentangmu
Tak banyak hal ku ketahui akan dirimu
Tidak banyak hal yang dapat ku beri untukmu..

Kecemasan itu kini menjalar dinadiku saat ku melihatmu
Kisahmu, terlalu sulit ku cerna dengan pikiran dangkalku
Semua hanya berujung pada sebuah tanda tanya...
Kenapa tak kau sadari sahabat jahatmu kala itu?
Aku tercenung sejenak..
Mungkinkah pilihan terbaik saat itu?
Tidak adakah jalan lain selain daripadanya?
Kesehatanmu sungguh bak sebuah pertaruhan 
Meski itu aku tetap ingin kau bahagia

Rabu, 26 Mei 2010

Nyata

Aku kini benar-benar tak mengerti.
Inikah arti kehidupan?
Saat dimana mereka datang pergi tanpa ku undang..
Tuhan hatiku kini menjerit dengan sejadi-jadinya. 
Aku takut, takut membuka mataku.
Tapi aku tak ingin selamanya terpejam, karena mimpiku sungguh sangat mengerikan.
Ini kah hidup?
Disaat semua bermain di balik topeng dan kebohongan.
Seperti inikah seharusnya kehidupan?
ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...........................
Aku kini menangis....
Dalam linangan aku tak kuasa berteriak,
Memaki semua yang kau perintah.
Ah tidak, aku tak boleh begini.
Tuhan.....
Ini pengaduanku....
Ini isak tangisku...
Ini keluhanku...
Ini rasa cemasku....
Ini aku tuhan..
Aku yang hanya memilikimu...
Aku yang Engkau miliki.....
Aku tak inginkan ini Tuhan...
Sungguh.... aku mohon....
Berilah aku sedikit penawar atas rasa yang kau hujamkan di ulu hatiku kini....

Senin, 24 Mei 2010

Sahabat

Apa arti sahabat yang sesungguhnya?
Ah.....
Maaf, aku tak pandai bergaul sebelumnya.
Ya, aku bahkan tetap tak mengerti seperti apa itu sahabat?
Maaf, hanya kepentingan yang aku rasa...
Tak ada sahabat...Ah....
Aku terlalu polos untuk mengakui ini,..
Maaf,.....
Aku tak memiliki sahabat seperti apa yang sering orang katakan..
Maaf, ada apa denganku?
Aku...
Ah....... 
Ada apa denganku....
Aku terlalu egois....... Ya
Aku terlalu pemarah,..... Ya
Apa lagi?
Aku sangat keras kepala...!
Ya
Dan aku benci semua kebaikan di atas kepentingan yang selalu kamu beri padaku...
Siapa yang lebih palsu ditengah sandiwara ini?
Aku...? 
Ya?
Tapi kau tidak lebih pantas untuk dikatakan sebagai sahabat...
Sahabat....? 
ha ha ha ha ha ha ha ha ha
Bohong...! 
Kalian bohong...!
Apa? 
Aku yang pembohong?
Setidaknya aku tidak berdiri dan berdiam menikmati wajah di balik topeng seperti KAMU

Minggu, 23 Mei 2010

Kecewa

Apa itu kecewa?
Adakah bentuk yang menggambarkan semuanya?
Adakah gambar yang dapat melukiskan segalanya?Atau, adakah bentuk yang dapat menyerupai semua itu?
Tidak...!
Semuanya hanya terasa...
Seperti bentuk remuk yang tak dapat di persatukan dengan lem apapun


Kamis, 20 Mei 2010

Rendahnya Nilai Pendidikan Di Televisi

Di era komunikasi yang semakin canggih dan terus menyeret kita ke dunia modernisasi. Sebagai siswa sekaligus manusia yang hidup di masyarakat setempat dan sebagai bagian dari masyarakat dunia. Kecanggihan dan kemudahan komunikasi sudah bukan lagi menjadi hal yang asing.
Masuknya jaringan komunukasi keberbagai daerah di Indonesia, tentunya mempermudah terjadinya pertukaran informasi, baik antar daerah dalam suatu negara bahkan antar negara sekalipun.
Dengan canggihnya perkembangan teknologi komunikasi di dunia, khususnya Indonesia, perkembangan pertelevisian ikut ambil bagian besar dalam mensosialisasikan berbagai perkembangan dan berita terkini di berbagai belahan dunia.
Meski televisi hanya merupakan media komunikasi satu arah, akan tetapi pengaruh dan peminatnya sangat banyak. Bahkan jaringan televisi sudah dapat dinikmati setiap masyarakat, dipedesaan dan pelosok sekalipun.
Hanya saja ada beberapa hal yang disayangkan dari pertelevisian di Indonesia. Misalnya, banyaknya tayangan sinetron yang menceritakan keadaan yang tidak sesuai dengan culture adat ketimuran yang dimiliki Indonesia. Atau cerita-cerita yang tidak sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal itu tentu menyebabkan kesenjangan yang terdapat di masyarakat semakin terasa.
Namun tidak sedikit stasiun tv yang bersifat edukatif dalam siarannya. Misalnya saja kita ambil salah satu stasiun tv swasta yang melakukan penyiaran di Indonesia seperti Metro TV dan TVOne.
Di Metro TV ataupun TVOne tersebut kita bisa mendapatkan berbagai informasi yang terjadi pada hari tersebut diberbagai negara diseluruh belahan dunia misalnya dalam program Metro World News, atau Headline News satu jam sekali. Atau dalam berbagai program lainnya kita masih dapat menjumpai siaran atau tayangan yang bermuatan pendidikan dan pengetahuan social. Dalam tv tersebut kita juga dapat mengikuti perkembangan dunia politik Indonesia dan dunia seperti perkembangan kasus Bank Century di Indonesia atau bahkan kejadian Gempa Bumi di Haiti baru-baru ini yang menewaskan 100.000 jiwa lebih, dan berbagai perkembangan krisis ekonomi yang sedang melanda dunia kini. Dan masih banyak lagi tayangan-tayangan yang memuat berbagai cerita atau perkembangan pariwisata baik seputar Indonesia atau pun dunia, tayangan-tayangan tersebut tentunya dapat menambah wawasan kita.

Atau kita ambil contoh stasiun televisi yang lainnya, seperti TVE (Televisi Edukatif). Dari namanya saja kita sudah dapat menebak, bahwa stasiun tv ini menayangkan berbagai ilmu pengetahuan, baik yang dibutuhkan siswa usia sekolah mulai dari PAUD sampai Universitas sekalipun, di tv ini kita dapat mendapatkan berbagai informasi seputar belajar di sekolah.

Belum lagi berbagai tayangan lain di beberapa stasiun tv lain. Seperti tayangan Jelajah, Jejak Petualang, Horison, Periskop dan masih bayank lagi program lain yang memutar pariwisata dan keragaman budaya.

Tidak sedikit hal positif yang ditimbulkan dengan adanya siaran tv, meski tidak sedikit tayangan yang tidak bermutu pun tetap disiarkan hanya karena rating yang tinggi. Disini kita sebagai pemirsa harus pintar-pintar memilih tayangan tv yang akan di tonton.

Nensi Dewi Pratiwi Agustika 2009

TUNAS KELAPA

GURU

Karya : Dian Sopiandi

Guru ………..
Sungguh besar jasamu padaku……….
Tak ‘kan bisa dilukiskan……………..
Bagaikan buih ombak dilautan………Panas yang terik
Hujan yang deras
Tapi tak kau rasakan
Demi anak didikmu
Guru………..
Pendidikan yang kau ajarkan
Akan slalu kukenang
Hingga akhir zaman
Terimakasih guru……..
Atas jasamu padaku
Karena tanpamu
Aku tak ‘kan berilmu…….


MTs. Assasul Islamiyah
Cibatu, Cikembar, Sukabumi
2006

Knaan – Wavin Flag (OST FIFA World Cup 2010)

When i get older, they’ll call me freedom
 Just like a Waving Flag.
[Chorus]
When I get older, I will be stronger,
They’ll call me freedom, just like a Waving Flag,
And then it goes back, and then it goes back,
And then it goes back


Born to a throne, stronger than Rome
but Violent prone, poor people zone,
But it’s my home, all I have known,
Where I got grown, streets we would roam.
But out of the darkness, I came the farthest,
Among the hardest survival.
Learn from these streets, it can be bleak,
Except no defeat, surrender retreat,

So we struggling, fighting to eat and
We wondering when we’ll be free,
So we patiently wait, for that fateful day,
It’s not far away, so for now we say


[Chorus]
So many wars, settling scores,
Bringing us promises, leaving us poor,
I heard them say, love is the way,
Love is the answer, that’s what they say,
But look how they treat us, Make us believers,
We fight their battles, then they deceive us,
Try to control us, they couldn’t hold us,
Cause we just move forward like Buffalo Soldiers.

But we struggling, fighting to eat,
And we wondering, when we’ll be free
So we patiently wait, for that faithful day,
It’s not far away, but for now we say,


[Chorus] 2x
(Ohhhh Ohhhh Ohhhhh Ohhhh)
And everybody will be singing it
(Ohhhh Ohhhh Ohhhhh Ohhhh)
And you and I will be singing it
(Ohhhh Ohhhh Ohhhhh Ohhhh)
And we all will be singing it
(Ohhh Ohh Ohh Ohh)


[Chorus] 2x
When I get older, when I get older
I will be stronger, just like a Waving Flag,
Just like a Waving Flag, just like a Waving flag
Flag, flag, Just like a Waving Flag


Untuk mengingatkan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Download disini