Sabtu, 29 Mei 2010

Jadi...?

Mau curhat dikit neh... biar agak santai kesannya.

Kenapa ya, kalo pas akhir tahun pelajaran yang dapet juara 1, 2, 3 suka pada naik ke panggung? Gak lama guru-guru kasih mereka hadiah, sambil bahunya di pegang sang guru berkata "Bapak/Ibu bangga padamu, terus tingkatkan prestasi kalian". Dalam banyak sisi hal ini tentu wajar. Berarti si siswa tadi memang benar-
benar bisa mengalahkan kawan-kawannya yang lain dalam mengerjakan soal ujian. Ya ya, sampai kata ini si penulis masih menganggapnya wajar. Tapi gak seru dong kalo cuma di liat dari segi si juara yang pasti bakal bangga, gak usah di cakapkan lagi, pasti bangga en bahagianya selangit (maklum juara satu terus dari TK ampe kelas IX SLTP).

Nah kali ini, lebih tepatnya cerita keanehan-keanehan yang selalu mengusik, padahal gak penting, soalnya muncul pertanyaan baru "Kenapa setelah SMA gak jadi juara?"

Kalo mau tau jawabannya, pasti banyaknya pembelaan diri, bisa bilang inilah, itulah, kalo sekarang aku jawabnya 'ya..... lagi gak hoki' (so' enjoy padahal emank oon)

Si aku masih inget, duluuuuuuuuuuuu (saking dah lama) maaf bukan sombong, tapi buat jadi juara gak mesti keluarin tenaga berlebih, entah mungkin karena lingkungan yang udah bener-bener dikuasai, atau memang otak masih bener-bener fresh. 

Balik lagi ke cerita tadi, nah ternyata setelah SMA si penulis yang lagi gak heppy ini gak pernah jadi juara. KENAPA?

Sampe sekarang aku juga gak tau pasti alasannya. Mungkin emang kurang sungguh-sungguh dan bekerja keras kaleee.

Ah sekali lagi, ini bakal cuma jadi satu pembelaan, kesannya bakal kayak yang ngiri, padahal ini asli.

Mau bagi-bagi kekesalan dikit pokonya. Tau gak hey tau gak?

Yang jadi juara di sekolah ternyata 'Tukang Nyontek'...!

Loh kok gitu? Ah si kamu ngiri kali...?

Pasti yang baca bilang gitu.

Ini beneran, rasa iri dah lewat dari dulu.

Mungkin sekali dua kali kalo kepepet ya nyontek, tapi si aku cuma berani  nyontek hasil temen doank.. suer dech bisa tanya temen sebangku aku, biasalah.. kita joinan. 

Tapi buat nyontek dari sunber buku pas lagi UAS.. oh noooooooo gak banget.
Dimana sportifitas itu kawan? hah kawan yang menyesatkan!

Iyhh... tuch kan kesel sendiri jadinya. Tapi its okey, dah lewat tuch.
Cuma yang paling aku sesalkan, kok aneh yah dia ampe gak kecium bau buruknya sama guru?

Apa guru tau tapi pura-pura gak tau?

Ato emang gak mau tau?

Iyh, aneh...

Jadi buat apa jadi jura kalo dapet nyontek?

Buat apa dikatakan sebagai "THE BEST" kalo sebernya isinya cuma gaya memelas?

Eh iya, buat yang RASA!!! Maaf uy, hati ini dah gak bisa tolerir sikap kamu.

Asli dech kesel, bukan berarti aku PEDE kalo aku jadi sok suci.

Tapi pllissss donk, bersing dengan cara sehat, kenapa takut siyh?

Apalah artinya juaramu dimata guru-guru, padahal semua kawanmua tau siapa asli wajah dibalik topengmu (inget lagu Peterpan TOPENG).

Kalo kapan-kapan orang-orang yang terkait dengan cerita ini baca ni catatan, terserah kalian bakal mikir aku ini orang kayak gimana. En apalagi kalo orang yang RASA baca blog ini, aku dah tebak kata-kata kamu "INI DAH KELEWATAN" bukan kelewatan kawan, ini kenyataan.

Asli, ini kenyataan.

Mau memungkiri?

Jangan dulu Istighfar sambil mengucapakan kata-kata tadi sedang dalam hati berbisik (si faqott kurang ajar)

Tapi mari kita lihat cermin kita masing-masing.

Si aku dengan segala keburukanku, dan aku akui semuanya.

Dan kamu, dengan semua lagamu.

Jadi siapa dirimu.......?!@#$%^&*()_+_)(*&^%$#@!

Kamis, 27 Mei 2010

Teruntuk


Untuk.....
Untuk pemilik wajah ini...
Untuk yang merasa sedang kukisahkan

Kau yang untuk
Tak banyak kataku untukmu..
Tak banyak hal yang dapat kujelaskan tentangmu
Tak banyak hal ku ketahui akan dirimu
Tidak banyak hal yang dapat ku beri untukmu..

Kecemasan itu kini menjalar dinadiku saat ku melihatmu
Kisahmu, terlalu sulit ku cerna dengan pikiran dangkalku
Semua hanya berujung pada sebuah tanda tanya...
Kenapa tak kau sadari sahabat jahatmu kala itu?
Aku tercenung sejenak..
Mungkinkah pilihan terbaik saat itu?
Tidak adakah jalan lain selain daripadanya?
Kesehatanmu sungguh bak sebuah pertaruhan 
Meski itu aku tetap ingin kau bahagia

Rabu, 26 Mei 2010

Nyata

Aku kini benar-benar tak mengerti.
Inikah arti kehidupan?
Saat dimana mereka datang pergi tanpa ku undang..
Tuhan hatiku kini menjerit dengan sejadi-jadinya. 
Aku takut, takut membuka mataku.
Tapi aku tak ingin selamanya terpejam, karena mimpiku sungguh sangat mengerikan.
Ini kah hidup?
Disaat semua bermain di balik topeng dan kebohongan.
Seperti inikah seharusnya kehidupan?
ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...........................
Aku kini menangis....
Dalam linangan aku tak kuasa berteriak,
Memaki semua yang kau perintah.
Ah tidak, aku tak boleh begini.
Tuhan.....
Ini pengaduanku....
Ini isak tangisku...
Ini keluhanku...
Ini rasa cemasku....
Ini aku tuhan..
Aku yang hanya memilikimu...
Aku yang Engkau miliki.....
Aku tak inginkan ini Tuhan...
Sungguh.... aku mohon....
Berilah aku sedikit penawar atas rasa yang kau hujamkan di ulu hatiku kini....

Senin, 24 Mei 2010

Sahabat

Apa arti sahabat yang sesungguhnya?
Ah.....
Maaf, aku tak pandai bergaul sebelumnya.
Ya, aku bahkan tetap tak mengerti seperti apa itu sahabat?
Maaf, hanya kepentingan yang aku rasa...
Tak ada sahabat...Ah....
Aku terlalu polos untuk mengakui ini,..
Maaf,.....
Aku tak memiliki sahabat seperti apa yang sering orang katakan..
Maaf, ada apa denganku?
Aku...
Ah....... 
Ada apa denganku....
Aku terlalu egois....... Ya
Aku terlalu pemarah,..... Ya
Apa lagi?
Aku sangat keras kepala...!
Ya
Dan aku benci semua kebaikan di atas kepentingan yang selalu kamu beri padaku...
Siapa yang lebih palsu ditengah sandiwara ini?
Aku...? 
Ya?
Tapi kau tidak lebih pantas untuk dikatakan sebagai sahabat...
Sahabat....? 
ha ha ha ha ha ha ha ha ha
Bohong...! 
Kalian bohong...!
Apa? 
Aku yang pembohong?
Setidaknya aku tidak berdiri dan berdiam menikmati wajah di balik topeng seperti KAMU

Minggu, 23 Mei 2010

Kecewa

Apa itu kecewa?
Adakah bentuk yang menggambarkan semuanya?
Adakah gambar yang dapat melukiskan segalanya?Atau, adakah bentuk yang dapat menyerupai semua itu?
Tidak...!
Semuanya hanya terasa...
Seperti bentuk remuk yang tak dapat di persatukan dengan lem apapun


Kamis, 20 Mei 2010

Rendahnya Nilai Pendidikan Di Televisi

Di era komunikasi yang semakin canggih dan terus menyeret kita ke dunia modernisasi. Sebagai siswa sekaligus manusia yang hidup di masyarakat setempat dan sebagai bagian dari masyarakat dunia. Kecanggihan dan kemudahan komunikasi sudah bukan lagi menjadi hal yang asing.
Masuknya jaringan komunukasi keberbagai daerah di Indonesia, tentunya mempermudah terjadinya pertukaran informasi, baik antar daerah dalam suatu negara bahkan antar negara sekalipun.
Dengan canggihnya perkembangan teknologi komunikasi di dunia, khususnya Indonesia, perkembangan pertelevisian ikut ambil bagian besar dalam mensosialisasikan berbagai perkembangan dan berita terkini di berbagai belahan dunia.
Meski televisi hanya merupakan media komunikasi satu arah, akan tetapi pengaruh dan peminatnya sangat banyak. Bahkan jaringan televisi sudah dapat dinikmati setiap masyarakat, dipedesaan dan pelosok sekalipun.
Hanya saja ada beberapa hal yang disayangkan dari pertelevisian di Indonesia. Misalnya, banyaknya tayangan sinetron yang menceritakan keadaan yang tidak sesuai dengan culture adat ketimuran yang dimiliki Indonesia. Atau cerita-cerita yang tidak sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal itu tentu menyebabkan kesenjangan yang terdapat di masyarakat semakin terasa.
Namun tidak sedikit stasiun tv yang bersifat edukatif dalam siarannya. Misalnya saja kita ambil salah satu stasiun tv swasta yang melakukan penyiaran di Indonesia seperti Metro TV dan TVOne.
Di Metro TV ataupun TVOne tersebut kita bisa mendapatkan berbagai informasi yang terjadi pada hari tersebut diberbagai negara diseluruh belahan dunia misalnya dalam program Metro World News, atau Headline News satu jam sekali. Atau dalam berbagai program lainnya kita masih dapat menjumpai siaran atau tayangan yang bermuatan pendidikan dan pengetahuan social. Dalam tv tersebut kita juga dapat mengikuti perkembangan dunia politik Indonesia dan dunia seperti perkembangan kasus Bank Century di Indonesia atau bahkan kejadian Gempa Bumi di Haiti baru-baru ini yang menewaskan 100.000 jiwa lebih, dan berbagai perkembangan krisis ekonomi yang sedang melanda dunia kini. Dan masih banyak lagi tayangan-tayangan yang memuat berbagai cerita atau perkembangan pariwisata baik seputar Indonesia atau pun dunia, tayangan-tayangan tersebut tentunya dapat menambah wawasan kita.

Atau kita ambil contoh stasiun televisi yang lainnya, seperti TVE (Televisi Edukatif). Dari namanya saja kita sudah dapat menebak, bahwa stasiun tv ini menayangkan berbagai ilmu pengetahuan, baik yang dibutuhkan siswa usia sekolah mulai dari PAUD sampai Universitas sekalipun, di tv ini kita dapat mendapatkan berbagai informasi seputar belajar di sekolah.

Belum lagi berbagai tayangan lain di beberapa stasiun tv lain. Seperti tayangan Jelajah, Jejak Petualang, Horison, Periskop dan masih bayank lagi program lain yang memutar pariwisata dan keragaman budaya.

Tidak sedikit hal positif yang ditimbulkan dengan adanya siaran tv, meski tidak sedikit tayangan yang tidak bermutu pun tetap disiarkan hanya karena rating yang tinggi. Disini kita sebagai pemirsa harus pintar-pintar memilih tayangan tv yang akan di tonton.

Nensi Dewi Pratiwi Agustika 2009

TUNAS KELAPA

GURU

Karya : Dian Sopiandi

Guru ………..
Sungguh besar jasamu padaku……….
Tak ‘kan bisa dilukiskan……………..
Bagaikan buih ombak dilautan………Panas yang terik
Hujan yang deras
Tapi tak kau rasakan
Demi anak didikmu
Guru………..
Pendidikan yang kau ajarkan
Akan slalu kukenang
Hingga akhir zaman
Terimakasih guru……..
Atas jasamu padaku
Karena tanpamu
Aku tak ‘kan berilmu…….


MTs. Assasul Islamiyah
Cibatu, Cikembar, Sukabumi
2006

Knaan – Wavin Flag (OST FIFA World Cup 2010)

When i get older, they’ll call me freedom
 Just like a Waving Flag.
[Chorus]
When I get older, I will be stronger,
They’ll call me freedom, just like a Waving Flag,
And then it goes back, and then it goes back,
And then it goes back


Born to a throne, stronger than Rome
but Violent prone, poor people zone,
But it’s my home, all I have known,
Where I got grown, streets we would roam.
But out of the darkness, I came the farthest,
Among the hardest survival.
Learn from these streets, it can be bleak,
Except no defeat, surrender retreat,

So we struggling, fighting to eat and
We wondering when we’ll be free,
So we patiently wait, for that fateful day,
It’s not far away, so for now we say


[Chorus]
So many wars, settling scores,
Bringing us promises, leaving us poor,
I heard them say, love is the way,
Love is the answer, that’s what they say,
But look how they treat us, Make us believers,
We fight their battles, then they deceive us,
Try to control us, they couldn’t hold us,
Cause we just move forward like Buffalo Soldiers.

But we struggling, fighting to eat,
And we wondering, when we’ll be free
So we patiently wait, for that faithful day,
It’s not far away, but for now we say,


[Chorus] 2x
(Ohhhh Ohhhh Ohhhhh Ohhhh)
And everybody will be singing it
(Ohhhh Ohhhh Ohhhhh Ohhhh)
And you and I will be singing it
(Ohhhh Ohhhh Ohhhhh Ohhhh)
And we all will be singing it
(Ohhh Ohh Ohh Ohh)


[Chorus] 2x
When I get older, when I get older
I will be stronger, just like a Waving Flag,
Just like a Waving Flag, just like a Waving flag
Flag, flag, Just like a Waving Flag


Untuk mengingatkan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Download disini

Selasa, 18 Mei 2010

Terserah

Tidak sedikit orang yang sangat ingin diberi bantuan saat mengalami kesulitan.
Tapi khusus beberapa orang yang mengaku dirinya paling berharga, ia tak ingin diberi bantuan, sekalipun telah ia dapatkan bantuan tersebut, tak mesti berterimakasih fikirnya karena ia tak pernah meminta.
Terserah kawan, biarkan ia berdiri diatas kakinya sendiri. dengan itu ia yakin akan kemampuannya...
tapi tak usah ditiru sifatnya.
Sebaiknya kita mampu membuktikan apa yang kita yakini, meski itu tetap hargailah apa yang telah orang korbankan untuk kebahagiaannmu. Apa pun itu, meski hanya sekedar ucapan "terimakasih..."

Friday, June 19, 2009 at 12:09pm 

Benar Salah Kata Siapa?

Pernah sebuah pengalaman menggiring kita untuk mengambil sebuah langkah sebagai keputusan akhir. Namun tidak jarang suatu keputusan yg kita ambil bertentangan dengan beberapa rekan, bahkan mungkin hal tersebut bertentangan dengan kebiasaan masyarakat pada umumnya.
Pernah suatu kasus, ketika hati dan pikiran kita sangat yakin, namun betapa dahsyatnya tentangan bahkan cemoohan atas diri pengambil keputusan tesebut. Sungguh tidak ayal bingungnya pasti melanda diri kita kala itu.
Bahkan suatu gagasan yg sangat cemerlangpun sering tidak terealisasi hanya dengan alasan egoisme semata, sebagai suatu tanda kuatnya sebuah pengaruh yg tidak diketahui tujuannya.
Lantas kebenaran, gagasan dan ide cemerlang apa lagi yg harus tidak terwujud sebagai bukti tidak inginnya bangsa ini maju hanya gara-gara sebuah egoisme semata sebagai bukti tidak mampunya kita mengakui kelebihan pemikiran sebagai dedikasi seseorang dalam suatu hal.....?

Monday, August 10, 2009 at 4:29pm 

Sepercik Cerita



Dia

Hari ini, kembali terukir rasa kagumku akan sosok itu.
Ia datang dengan segala kemegahan yang merangkul jiwa.
Aku menyukaimu.
Meski ini tak cukup membuatku lega, tapi sungguh
Aku menyukaimu.
Ini tak cukup,
Ini bukan bukti,
Tapi ini adalah setitik atom yang telah berubah menjadi nuklir atas kekagumanku akan sosokmu.