Sabtu, 22 Januari 2011

Pesan Untukmu Sahabat

Semua ini jadi baru terfikir, ketika kau mulai "memblock" aku di akun facebook.
Entah apa yang ada di fikiranmu kawan, tapi sungguh, kali ini aku tidak dapat mengabulkan permohonanmu.
Hari ini 22 Januari 2011 aku dapati akunmu tidak dapat kulihat, menjadi sangat tidak nyaman karena semalam aku merasa bertengkar hebat denganmu sebagai temanku.


Memang tidak ada alasan tepat kenapa aku tidak mau mengabulkan permintaanmu. Meman benar, dan aku benar-benar tidak inginkan ini. Kau terlalu banyak bertanya tentang orang lain terhadapku. Bukan cemburu, kali ini sungguh aku kuatkan hatiku untuk tidak merasakan semua hal naif itu, tapi sungguh aku tidak ingin menjelaskan dan menggambarkan apa-apa yang kau ingin tahu dariku. Sulitkah untukmu untuk menghargai keputusanku itu?
Aku yang mengaku sebagai sahabatmu tidak menginginkan itu. Silahkan kau berteman dengan banyak orang, tiada kuasaku atas dirimu, tapi mohon, hargai apa yang sudah menjadi keputusanku.
Maaf jika aku telah mengecewakanmu sebagai sahabatku. Sepintas aku fikir ini bukan masalah besar jika kau menghilang dari duni facebook ku, tapi jadi terasa curang jika itu hanya terjadi padaku. Jika hanya dengan alasan wanita itu kau melakukan semua ini padaku, bolehkah aku bertanya. Apa arti persahabatan kita selama ini? Sangat burukkah hal yang aku lakukan kali ini? Tidak dapatkah di maafkan?

Jika kau sudah siap dengan jawaban pertanyaanku tadi, aku tunggu kau untuk segera mengabarkanya padaku.
Terimakasih untuk telah menjadi sahabatku selama ini.
Terimakasih untuk kebersamaan dan rasa berbagi kita sepanjang jalan yang lalu.
Do'aku semoga kau jauh lebih bahagia, dan beruntung, karena aku menyayangimu sebagai sahabatku....
(*devoted to you.....)

Makanan yang dilarang untuk (PENGGEMUKAN)

Suatu malam, karena perut keroncongan, mulailah sebuah penjelajahan atas sebuah ritual LAPAR. Pergi ke dapur, hanya karena tempat ini yg mejanjikan makanan tersedia di rumah.
mulai buka kulkas yang ada hanya stok mie instan, tidak ada telur atau makanan lainya. Dengan sedikit berfikir dalam kondisi laperrr beratttt.. akhirnya ambil air dan memasaknya di panci.
Setelah lama di lihat air mendidih, kemudian tuangkan bumbu di mangkuk, seperti ritual masak mie instan selayaknya. Hanya saja, pada mie instan kali ini ada yg berbeda...

Yups, sepintas melihat gundukan dus susu bubuk dengan merk (sensor), langsung teringat makanan super megah jaman kanak-kanak. Segera sejurus setelah itu, tambahkan susu bubuk kedalam adukan bumbu mie instan, dan jadilah, makanan penggemukan yang sebaiknya di hindari bagi orang-orang gemuk seperti saya ... ^^


Bagi kalian yang merasa kekurangan berat badan, sangat di anjurkan untuk makan makanan berlemak sebelum tidur, salah satu contohnya adalah mie instan susu bubuk ini..... :p

Sabtu, 08 Januari 2011

Aku Jatuh Cinta Padamu

Tidak ada yang dapat saya katakan. Dalam kalimat lugas kali ini, saya katakan dengan jelas bahwa saya "Jatuh Cinta Pada anda" entah kenapa, bukankah cinta memang tanpa alasan yang jelas. Demikian aku padamu. Bolehkah? Aku sekedar sayang padamu, jika memang hatimu terlampau tertutup untuk Cinta dari lawan jenismu. tapi aku fikir kau jadi sedikit munafik.
Perangaimu yang terlihat tampak anggun, kini kenapa jadi berubah?
Akhirnya, kau menjadi sama saja dengan kebanyakan yang lain. Kau memiliki banyak hati yang tanpa sengaja kau tebar di setiap sudut bumi. Kekagumanku padamu... kini mulai berubah, meski itu tetap saja aku suka padamu. Ah tidakkah ini terlau mudah untukmu?

Betapa sulit, aku hidup dalam naungan keanehan ini. dan kini tidak ingin rasanya.. tidak saja. Kau telah merusak hatiku tanpa bertanggung jawab. Kau lebih buruk dari yang paling buruk, karena kini aku HANCUR menjadi kepingan-keoingan tanpa bentuk.
Aku tidak berhak sakit mestinya, karena kau yang kini tengah merugi. Karena kini kau kehilangan orang yang telah sayang padamu, lebih banyak dari yang kau kira. Karena kau memilih salah satu saja, maka bersiaplah, ada banyak hati yang akan memulai mengutukimu. Ini bukan ancamanku sayang. Ini suara jerit dari balik hatiku yang tak pernah dapat di jamahi oleh siapapun. Mengetikah kini kau? atau tetap sama saja?
Kau yang akan merugi. Bukan AKU..........!