Galau bagai sebuah fenomena anak muda dalam waktu beberapa bulan yang lalu. Meski sudah tidak menjadi trending topik, ternyata galau tetap menyergap setiap orang yang tengah di landa kebingungan. Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi galau. Misal hal termudahnya adalah, ketika di hadapkan pada dua pilihan yang sama-sama sulit untuk di putuskan mengambil yang mana? Sedangkan keduanya tetap penting di saat yang bersamaan. Bingung-Galau
Galau lainnya biasanya menyergap orang-orang yang sebelumnya telah memeiliki sebuah prinsip dan akhirnya harus mengaku goyah akibat sebuah peristiwa yang membuatnya berada pada sudut yang dikatakan galau.
Khusus untuk kasus mahasiswa pada umumnya biasanya galau, ketika ada banyak tugas tapi kepala sudah penat, berniat jalan-jalan cari udara segar sekedar cuci mata (jangan mau untuk cuci otak) eh ternyata uang tidak ada. Ini seperti galau bertingkat.
Galau untuk kaum single dan jomblo sudah paling tidak asing lagi, karena kebanyakan hidup mereka menjadi galau ketika kesepaian mendera jauh lebih dalam dari b biasnaya, maka rasanya sengat galau dan sensitif.
Sebetulnya ada banyak trik untuk menjauhkan galau dari kehidupan kita. Misalnya saja dengan mau sedikit merenungkan dengan segala peristiwa yang terjadi di lingkungan. Dengan mengalihkan perhatian kita pada lingkungan sekitar, maka galau dalam beberapa saat akan menghilang dari jiwa0jiwa para galau-ers
Ketika rasa syukur sudah ada dalam setiap hela nafas, menyadari betapa berartinya hidup kita untuk tidak sekedar menggeluti kegalauan yang menimpa, maka ketika itu virus galau tengah di serang oleh kekuatan iman kita. Syukuri saja kehidupan, maka kita tidak akan sempat memasukan file galau dalam jiwa kita.
Ternyata setelah melakukan beberapa kali survey pada kalangan yang tidak dapat di sebutkan dalam artikel kali ini. Galau telah menjangkiti mental kaum muda Indonesia (sangat nasionalis rasanya), dengan secara perlahan galau melemahkan mental para pemuda yang seharusnya menjadi kalangan paling bersemangat menghadapi kehidupan justru kali ini menjadi kalangan pengidap galau terbanyak.
Virus galau harus segera di berantas dari jiwa-jiwa yang lemah. Obat dan cara pengobatannya akan di temukan masing-masing dalam kondisi sadar ataupun tidak. Selama iman masih di kandung jiwa, yakini saja setiap hal yang membuat kita galau adalah sebuah cara Tuhan menyadarkan kita betapa hidup ini begitu berharga.
Mari berantas galau dan hilangkan dari kamus jiwa kita yang sangat berharga untuk sekedar menghayati Galau semata.
Surade Tengah,
Galau lainnya biasanya menyergap orang-orang yang sebelumnya telah memeiliki sebuah prinsip dan akhirnya harus mengaku goyah akibat sebuah peristiwa yang membuatnya berada pada sudut yang dikatakan galau.
Khusus untuk kasus mahasiswa pada umumnya biasanya galau, ketika ada banyak tugas tapi kepala sudah penat, berniat jalan-jalan cari udara segar sekedar cuci mata (jangan mau untuk cuci otak) eh ternyata uang tidak ada. Ini seperti galau bertingkat.
Galau untuk kaum single dan jomblo sudah paling tidak asing lagi, karena kebanyakan hidup mereka menjadi galau ketika kesepaian mendera jauh lebih dalam dari b biasnaya, maka rasanya sengat galau dan sensitif.
Sebetulnya ada banyak trik untuk menjauhkan galau dari kehidupan kita. Misalnya saja dengan mau sedikit merenungkan dengan segala peristiwa yang terjadi di lingkungan. Dengan mengalihkan perhatian kita pada lingkungan sekitar, maka galau dalam beberapa saat akan menghilang dari jiwa0jiwa para galau-ers
Ketika rasa syukur sudah ada dalam setiap hela nafas, menyadari betapa berartinya hidup kita untuk tidak sekedar menggeluti kegalauan yang menimpa, maka ketika itu virus galau tengah di serang oleh kekuatan iman kita. Syukuri saja kehidupan, maka kita tidak akan sempat memasukan file galau dalam jiwa kita.
Ternyata setelah melakukan beberapa kali survey pada kalangan yang tidak dapat di sebutkan dalam artikel kali ini. Galau telah menjangkiti mental kaum muda Indonesia (sangat nasionalis rasanya), dengan secara perlahan galau melemahkan mental para pemuda yang seharusnya menjadi kalangan paling bersemangat menghadapi kehidupan justru kali ini menjadi kalangan pengidap galau terbanyak.
Virus galau harus segera di berantas dari jiwa-jiwa yang lemah. Obat dan cara pengobatannya akan di temukan masing-masing dalam kondisi sadar ataupun tidak. Selama iman masih di kandung jiwa, yakini saja setiap hal yang membuat kita galau adalah sebuah cara Tuhan menyadarkan kita betapa hidup ini begitu berharga.
Mari berantas galau dan hilangkan dari kamus jiwa kita yang sangat berharga untuk sekedar menghayati Galau semata.
Surade Tengah,
(Temapat Refreshing paling di rekomendasikan untuk semua sepupu aku ^^a)