"Giginya ompong"
Itu merupakan hal yang lumrah terjadi, namun ada hakikat dari gigi ompong yang jarang di telaah. Baru tersadarkan, betapa nyamannya memiliki gigi yang lengkap. Lidah yang bergaul dengannyapun merasa biasa saja ketika gigi masih lengkap. Namun suatu ketika, ketika gigi itu ompong, lidah selalu menjulurkan pangkalnya pada sudut dimana gigi itu telah ompong.
Mulai lah ketika itu, si lidah merasa kehilangan si gigi yang mungkin awalnya di anggap tidak memiliki pengaruh apa-apa atas keberadaan si lidah.
Ompong, yang betapa ompong menjadi hal yang sangat kosong. karena membuat lerung mulut kita ada ruang kosong. Itulah gigi ompong. Yang kini sudah tiada.
Mungkin suatu saat, tak jarang kita menghiraukan keberdaan seseorang yang saat ini tiada, dan mulailah merasakan kehilang atas dirinya.
Ya itulah dia, si gigi ompong