Semua ini jadi baru terfikir, ketika kau mulai "memblock" aku di akun facebook.
Entah apa yang ada di fikiranmu kawan, tapi sungguh, kali ini aku tidak dapat mengabulkan permohonanmu.
Hari ini 22 Januari 2011 aku dapati akunmu tidak dapat kulihat, menjadi sangat tidak nyaman karena semalam aku merasa bertengkar hebat denganmu sebagai temanku.
Memang tidak ada alasan tepat kenapa aku tidak mau mengabulkan permintaanmu. Meman benar, dan aku benar-benar tidak inginkan ini. Kau terlalu banyak bertanya tentang orang lain terhadapku. Bukan cemburu, kali ini sungguh aku kuatkan hatiku untuk tidak merasakan semua hal naif itu, tapi sungguh aku tidak ingin menjelaskan dan menggambarkan apa-apa yang kau ingin tahu dariku. Sulitkah untukmu untuk menghargai keputusanku itu?
Aku yang mengaku sebagai sahabatmu tidak menginginkan itu. Silahkan kau berteman dengan banyak orang, tiada kuasaku atas dirimu, tapi mohon, hargai apa yang sudah menjadi keputusanku.
Maaf jika aku telah mengecewakanmu sebagai sahabatku. Sepintas aku fikir ini bukan masalah besar jika kau menghilang dari duni facebook ku, tapi jadi terasa curang jika itu hanya terjadi padaku. Jika hanya dengan alasan wanita itu kau melakukan semua ini padaku, bolehkah aku bertanya. Apa arti persahabatan kita selama ini? Sangat burukkah hal yang aku lakukan kali ini? Tidak dapatkah di maafkan?
Jika kau sudah siap dengan jawaban pertanyaanku tadi, aku tunggu kau untuk segera mengabarkanya padaku.
Terimakasih untuk telah menjadi sahabatku selama ini.
Terimakasih untuk kebersamaan dan rasa berbagi kita sepanjang jalan yang lalu.
Do'aku semoga kau jauh lebih bahagia, dan beruntung, karena aku menyayangimu sebagai sahabatku....
(*devoted to you.....)